Ilustrasi sejarah islam di malaysia
Bukti Sejarah Masuknya Islam di Malaysia
Bukti sejarah Islam di Malaysia ditandai dengan ditemukannya sebuah batu nisan di Kedah yang tertulis nama Syekh Abdul Qadir Ibnu Khusyen Syah seorang da’i keturunan Persia pada abad ke abad ke-9 M. Bukti sejarah lainnya adalah dengan ditemukannya batu bersurat yang lebih dikenal dengan nama Tugu Peringatan Batu yang ditemui di Kuala Berang, Trengganu tanggal 702 hijriah/1302 M.
Bukti sejarah Islam di Malaysia ditandai dengan ditemukannya sebuah batu nisan di Kedah yang tertulis nama Syekh Abdul Qadir Ibnu Khusyen Syah seorang da’i keturunan Persia pada abad ke abad ke-9 M. Bukti sejarah lainnya adalah dengan ditemukannya batu bersurat yang lebih dikenal dengan nama Tugu Peringatan Batu yang ditemui di Kuala Berang, Trengganu tanggal 702 hijriah/1302 M.
Namun tonggak berdirinya Islam di Malaysia adalah saat Sultan Muzaffar Shah I dari Kedah pada tahun 1303, (abad ke-12 M) memeluk Islam dan menjadi raja Melayu pertama yang masuk Islam. Kemudian diikuti oleh Sultan Megat Iskandar Shah yang sebelumnya bernama Parameswara memeluk Islam setelah menikah dengan seorang puteri dari Kerajaan Samudra Pasai, Aceh.
Permaisura, seorang raja Hindu terakhir di Kerajaan Malaka juga berhasil diislamkan oleh seorang ulama yang berasal dari Jeddah bernama Sayid Abdul Aziz atau Sidi Abdul Aziz pada abad ke-14 M. Raja Permaisura kemudian berganti nama menjadi Muhammad Syah Sejak.
Saat itulah syiar Islam di Malaka terasa lebih kuat. Apalagi setelah Raja Permaisura wafat dan digantikan oleh Sultan Iskandar Syah, kemudian digantikan lagi oleh Sultan Mansyur Syah. Sultan berikutnya yaitu Sultan Alaudin Syah I. Beliau memindahkan pusat pemerintahannya dari Kampar ke Johor di Semenanjung Malaka.
Kerajaan Malaka bertambah maju dan menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara pada masa itu yang ramai dikunjungi oleh para pedagang mancanegara. Sultan Alaudin Syah I kemudian dikenal sebagai Sultan Johor yang pertama.
Namun pendapat di atas yang mengatakan Islam baru masuk ke Malaysia pada abad ke -14 M dibantah oleh sejarawan lainnya seperti Wan Husain Azmi. Beliau mengatakan bahwa Islam pertama kali sampai di Malaysia pada abad pertama hijriah.
Perkembangan Islam di Malaysia
Setelah Islam diterima oleh kalangan Istana, perkembangan selanjutnya dijalankan oleh para ulama yang membuka pusat pelatihan agama disebut "pondok" sama seperti pesantren di Indonesia. Di dalam pondok kecil tersebut, para murid menginap dan belajar di sana.
Selain memberi pelajaran agama di pondok, para ulama tersebut juga berinteraksi langsung dengan masyarakat dengan melaksanakan tugas-tugas di sawah, ladang, kebun dan pekerjaan lainnya. Jadi para ulama tersebut tidak hanya sekadar menjadi guru agama, tetapi juga sebagai penasihat untuk keluarga dan masyarakat desa.
Mereka menjadi tokoh masyarakat yang disegani di masyarakatnya. Dengan demikian, Islam makin berkembang dengan cepat. Bahkan, setelah merdeka dari Inggris, Islam menjadi negara resmi Malaysia yang dijamin oleh konstitusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar